SURVEY EKTRA TERISTRIS / GNSS GPS

EKTRA TERISTRIS adalah penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi berdasarkan pengukuran sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh satelit (contohnya GPS).

Untuk menghasilkan penentuan posisi sesuai ketelitian yang telah ditetapkan dapat menggunakan receiver GPS tipe geodetik beserta kelengkapannya,

Metode pengukuran menggunakan GPS Geodetik adalah dengan metode statik diferensial, yaitu salah satu receiver GPS ditempatkan di titik Yang sudah diketahui koordinatnya sedangkan receiver yang lain ditempatkan di titik yang akan ditentukan koordinatnya. Pengukuran dapat dilakukan secara loop memancar (sentral), secara jaring trilaterasi atau secara poligon tergantung situasi dan kondisi daerah.

Sebelum pengukuran dimulai, harus diketahui paling sedikit sebuah titik pasti yang telah diketahui koordinatnya sebagai titik referensi di sekitar daerah perbatasan. Sistem Referensi Nasional yang digunakan adalah Datum Geodesi Nasional 1995 atau DGN 95.

STATIK dimana dilakukan pengamatan yang waktunya bersamaan menggunakan minimal 2,satu alat di titik control( titik yang sudah diketahui koordinat fix nya) dan satu alat dititik yang ingin dicari koordintanya.

Surveyor dalam melakukan pengukuran untuk pembuatan peta biasanya memerlukan data titik ikat yang dikeluarkan Bakosurtanal .BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional) yang sekarang bernama BIG (Badan Informasi GeoSpasial) merupakan badan nasional negara yang menangani dan menyediakan data spasial baik berupa Titik titik kontrol horizontal maupun Vertikal. Saat ini melalui website nya http://inacors.big.go.id telah memiliki menu atau fitur online berupa POST-Prosessing Data GPS secara Online, yang dapat digunakan oleh pengguna data gratis.

Para praktisi Geospasial, Geodet, Surveyor tentunya sangat terbantu dalam pekerjaan mereka, terlebih bagi pengguna data keperluan datanya mensyaratkan penggunaan data yang terintegrasi atau satu system dengan system nasional. Kalau biasanya Pengamatan GPSS metode Statik harus menggunakan Minimal 2 unit GNSS/GPS , Saat ini Teman teman bisa mendapatkan data yang terkoreksi dengan hanya memerlukan satu unit GNSS geodetic dalam melakukan pengamatan STATIK. Tanpa harus mendeirikan dan melakukan pengamatan pada titik ikat BIG, karena BIG sudah menyediakan GPS/GNSS yang dioperasikan dan online 24 jam di seluruh Indonesia . Pemerintah menyediakan fasilitas ini melalui BIG ditujukan untuk menunjang program program pemerintah di bidang Data Spasial.

 

RTK (real-time kinematic) adalah teknik navigasi satelit yang digunakan untuk meningkatkan ketepatan data posisi yang diperoleh dari sistem penentuan posisi berbasis satelit .

GPS RTK menggunakan pengukuran fase gelombang pembawa sinyal sebagai tambahan terhadap konten informasi dari sinyal dan bergantung pada stasiun referensi tunggal atau stasiun virtual yang diinterpolasi untuk memberikan koreksi waktu nyata.

Dengan mengacu pada GPS pada khususnya, sistem ini biasanya disebut sebagai peningkatan fase-pembawa, atau CPGPS. memiliki aplikasi dalam survei tanah, survei hidrografi, dan navigasi kendaraan udara tak berawak.

 

Jaringan RTK adalah didasarkan pada penggunaan beberapa stasiun permanen yang tersebar luas di dunia.

Bergantung pada implementasinya, data pemosisian dari stasiun permanen secara teratur dikomunikasikan ke stasiun pemrosesan pusat.

Atas permintaan dari terminal pengguna RTK, yang mentransmisikan perkiraan lokasi mereka ke stasiun pusat, stasiun pusat menghitung dan mentransmisikan informasi koreksi atau posisi yang diperbaiki ke terminal pengguna RTK.

Manfaat dari pendekatan ini adalah pengurangan keseluruhan jumlah BTS RTK yang dibutuhkan. Bergantung pada implementasinya, data dapat dikirim melalui tautan radio seluler atau media nirkabel lainnya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *